Cerita UMKMHotnewsKuliner

Cerita Samsudin yang Bikin Nasi Kebuli, hingga Dapat Orderan Hingga Luar Negeri

Magelang (kaliprogo.com) Sebut aja Samsudin pria yang berlatar belakang perantau di negeri orang ini, sukses berwirausaha di bidang kuliner “Nasi Kebuli”.

Jauh sebelum Nasi Kebuli, pria asal Magelang itu mengawali usaha di bidang kuliner pada tahun 2015 silam, tak muluk-muluk ia pun memproduksi roti berbahan dasar Ubi yang banyak dijumpai di daerahnya.

“Membuat Roti Ubi tidak diperlukan modal besar, karena harga ubi di daerah kami tinggal pada waktu itu hanya Rp 600/kg, kami dalam sehari dapat berproduksi kurang lebih 10 kilogram ubi,” kata Samsudin

Namun sayang, setelah berjalan kurang lebih satu tahun ia harus berdamai dengan musim hujan, sebab pada musim itu kualitas ubi yang menjadi bahan dasar roti kurang bagus.

Samsudin pun tak kehabisan akal, ia pun meninggalkan roti ubinya dan berinovasi ke produksi Snack dan Cemilan.

“Alhamdulillah ini berkembang, sampai kami merambah ke Catering Aqiqah dan Kambing Guling,” ujarnya sumringah.

Dengan usaha Kambing Guling, teryata membawa bekah, beberapa pesanan dari luar daerah bermunculan untuk berbagai acara, seperti gathering dan meeting.

Lagi-lagi Samsudin harus mengelus dada, di saat usaha barunya berkembang kini giliran wabah Pandemi Covid-19 menghampiri usahanya. Otomatis pesanan catering menurun.

Tak ingin menyerah dengan keadaan, pria yang juga merupakan salah satu penggerak UMKM di Kabupaten Magelang tersebut memutar otak lagi dengan produksi bumbu rempah (Nasi Kebuli dan Nasi Bukhari).

“Alhamdulilah dengan ridho Allah sudah mengirimkan produk nasi kebuli sampai ke luar negeri yang segmentasi nya kebanyakan orang asing,” ujarnya lagi-lagi menunjukan senyum keberhasilan.

Dengan jerih payahnya, kini Samsudin memiliki dua usaha di bidang kuliner. Usaha Snack ia branding dengan nama Sanny Snack & Cookies, sedangkan untuk usaha catering ia beri nama Asy Syams.

“Kami membuka usaha ini bertujuan agar memberi manfaat buat sesama dan memuaskan pelanggan,” pungkas Samsudin.

Back to top button